Renungan Pagi


Santapan Rohani
Kamis, 21 November 2013
------------------------------

Nama Itu
Dave Branon

Baca: Filipi 2:5-11

Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. —Filipi 2:9

Bacaan Untuk Setahun:
Yehezkiel 16–17
Yakobus 3

Setelah mengunjungi kami di Grand Rapids, Michigan, Maggie, cucu perempuan kami yang masih kecil, pulang bersama keluarga-nya ke Missouri. Ibunya menceritakan kepada kami bahwa selama beberapa hari setelah tiba di rumah mereka, Maggie suka berjalan mengelilingi rumah dengan gembira sambil berseru, “Michigan! Michigan!”

Ada sesuatu tentang nama Michigan itu yang menarik bagi Maggie. Mungkin saja cara pengucapannya yang lucu baginya. Mungkin juga ia teringat pada saat-saat menyenangkan yang dialaminya di sana. Sulit untuk mengetahui alasan dari seorang anak yang masih berusia 1 tahun, tetapi nama “Michigan” telah memberi dampak sedemikian rupa pada Maggie, sehingga ia tidak dapat berhenti mengucapkannya.

Hal ini membuat saya terpikir tentang satu nama lain, yakni nama Yesus, “nama di atas segala nama” (Flp. 2:9). Sebuah lagu yang diciptakan oleh Bill dan Gloria Gaither mengingatkan kita betapa kita begitu mencintai nama itu. Yesus adalah Sang “Tuan” dan “Juruselamat”. Sungguh betapa dalamnya makna yang terkandung di dalam nama-nama yang menggambarkan Tuhan kita itu! Ketika kita menyebut nama Yesus yang agung itu kepada mereka yang membutuhkan Dia sebagai Juruselamat, kita dapat mengingatkan mereka tentang apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita.

Yesus adalah Juruselamat kita. Dia telah menebus kita dengan darah-Nya, dan kita dapat memberikan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Yesus. Biarlah seluruh surga dan bumi—termasuk kita juga—mengumandangkan nama-Nya yang mulia!
Yesus, Yesus, Yesus; Sungguh indah nama itu! Sang Tuan, Juruselamat, Yesus, Semerbak nama-Nya tersebar. —Gaither
Yesus adalah nama yang paling mulia.

Renungan Malam


Renungan Malam
Kamis, 10 Oktober 2013
---------------------------
Kesaksian Seorang Ateis

Nats : Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Mat. 22:37)
Bacaan : 1 Yohanes 3:11-18

Karena menyadari bahwa kasih kepada Allah dan sesama merupakan inti ajaran Kitab Suci, saya membuat disertasi doktoral saya tentang "The Concept of Love in the Psychology of Sigmund Freud" (Konsep Kasih dalam Psikologi Sigmund Freud). Saya mempelajari bahwa pemikir berpengaruh, yang tidak beriman kepada Allah ini tetap sangat menekankan pentingnya kasih.

Misalnya, Freud menulis, cara terbaik untuk "lari dari kesusahan dalam kehidupan" dan "melupakan kesengsaraan yang sebenarnya" adalah dengan mengikuti jalan "yang mengharapkan datangnya kepuasan sejati melalui tindakan mengasihi dan dikasihi". Dalam hal ini, Freud sejalan dengan Alkitab yang berfokus pada kasih.

Kitab Suci mengajarkan bahwa "Allah adalah kasih" (1Yoh. 4:8). Kitab Suci juga mengajarkan pentingnya "iman yang bekerja oleh kasih" (Gal. 5:6). Dengan demikian, masalah besar yang dihadapi oleh kita semua adalah bagaimana melepaskan diri dari dosa mencintai diri sendiri, sementara di saat yang sama kita mengasihi Allah dan sesama dengan sungguh-sungguh (Mat. 32:37-39; 1Yoh. 3:14). Injil, yang berbicara tentang kasih Kristus yang mengubah kehidupan, menyodorkan satu-satunya jawaban untuk masalah itu. Paulus menyatakannya dalam Roma 5:5, "Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus."

Sudahkah Anda merasakan curahan kasih Allah? Hanya ketika Anda memercayai Yesus sebagai Juru Selamat, Roh Kudus dengan kasih-Nya akan mengalir di dalam dan melalui diri Anda --VCG

Cinta surgawi, di atas semua cinta,
Sukacita surga datang ke dunia;
Masuklah ke dalam hati kami,
Wujud anugerah-Mu di hidup ini. --Wesley

ALLAH MENCURAHKAN KASIH-NYA DI DALAM HATI KITA
AGAR KITA JUGA MENCURAHKANNYA KEPADA SESAMA

Renungan Minggu


Renungan Malam
Minggu, 06 Oktober 2013
-----------------------------

Berkat Sederhana

Nats : Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah (Mazmur 36:8)
Bacaan : Mazmur 36:6-11

Ketika kami sekeluarga sedang berada di Disney World, Tuhan memberikan berkat sederhana-Nya bagi kami. Disney World adalah tempat sangat luas -- 43,3 hektar tepatnya. Anda dapat mengelilinginya selama berhari-hari tanpa berjumpa dengan orang yang Anda kenal. Saat itu saya dan istri memutuskan untuk berpisah dari anak-anak, sementara mereka mencoba wahana permainan yang mengasyikkan bagi mereka. Kami berpisah pukul 09.00 dan merencanakan untuk berkumpul kembali pada pukul 18.00.

Pada pukul 14.00, saya dan istri ingin sekali makan taco [makanan dari Meksiko]. Lalu kami melihat peta dan menuju anjungan Spanyol untuk menikmati masakan Meksiko. Baru saja kami duduk dan menikmati makanan, kami mendengar, "Hai Ma, hai Pa." Ternyata pada saat yang sama, ketiga anak kami juga sedang menyantap burrito panas.

Sepuluh menit setelah kami berkumpul, datanglah topan di tempat itu disertai angin yang kencang. Hujan lebat pun menyapu, diiringi guntur yang menggelegar. Istri saya kemudian berkata, "Aku pasti akan sangat khawatir jika anak-anak tidak bersama kita saat ini!" Sepertinya Allah telah merancangkan pertemuan kami sekeluarga.

Apakah Anda pernah mengalami berkat seperti ini? Pernahkah Anda meluangkan waktu untuk mengucapkan syukur atas perhatian dan pemeliharaan-Nya? Renungkan betapa luar biasanya bahwa Dia yang menciptakan alam semesta ini ternyata sangat peduli untuk terlibat dalam kehidupan kita. "Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah --JDB

DENGAN MENJADI MILIK ALLAH
KITA AKAN MENIKMATI BERKAT YANG MELIMPAH
 
Copyright © 2014. GBKP RUNGGUN KANDIS - All Rights Reserved
Powered by: Blogger